Sajak Rindu Terkatup Sepi

Post a Comment

Usai perbincangan tentang bakau pada senja hingga larut itu, aku menemukanmu dalam kaca yang berbeda. Menemukan Tuhan dalam pukau kalimatmu. Menemukan langit biru dalam nyanyi merdumu. Menemukan damai di manik netramu.

Setelah kantuk menyudahi lingkup mesra malam itu, kita lelap dalam mimpi tiap-tiap. Sedang jemari masih saling bertaut. Merajut harap yang entah dijelaskan.

Tak.tik.tak.tik.tak. detak kala Tuhan terabaikan, terkalahkan oleh detak dalam dada kian memacu. Langkahmu beranjak pulang lalu ingatan pun memudar. Sepi menyanyi sendiri, rayakan keberhasilannya pisahkan cinta.

Kembalilah… kembalikan kenangan agar rinduku tersampaikan. Karena rinduku padamu mengatupkan sepi. Sepi yang memaksa mencipta sajak. Tak tahu bagaimana sajakku tersemat. Sedang kumasih dalam gelisah.
Katakan apa lagi yang harus kutulis untuk sajakku, setelah sepi merebutmu dan meninggalkan rindu?
Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

Post a Comment