TIPS MENGELOLA KEUANGAN UNTUK UMKM


Tipis-mengelola-keuangan

“aku kok nggak bisa nabung ya?”  
 
Tips mengelola Keuangan UMKM - Saya  banyak mendengar keluhan seperti itu dari teman-teman pelaku usaha yang baru saja memulai usahanya ,bisa dibilang saya sendiri pernah mengalaminya. Walaupun saat ini bisnis saya  stabil, setidaknya saya masih bisa menyisihkan sedikit keuntungan dari setiap penjualan.Sebenarnya, kesalahannya bukan pada nggak bisa nabungnya, tapi terletak pada kontrol diri dalam membeli-beli barang yang tidak seberapa diperlukan. apalgi produk saya adalah produksi sendiri, di mana produksi, foto produk, pengiriman hingga pencatatan saya lakukan sendiri.

Duh kayak udah ahli ngatur keuangan aja, padahal ya masih belajar. Mengelola keuangan pribadi aja masih belum bener, gimana nanti ngurus keuangan rumah tangga. Heheh... nggak apa sih sih masih belajar, nggak ada kata terlambat untuk belajar. 

Tips Mengelola Keuangan Untuk Pelaku Usaha / UMKM

1.       Langsung pisahkan uang modal dan untung

Agar uang modal dan keuntungan tidak tercampur, begitu mendapat hasil penjualan langsung pisahkan keduanya. Antara modal yang akan digunakan kembali dan keuntungan yang diperoleh.jika memang hasil dari keuntungan akan digunakan, langsung bagi saja ke beberapa pos, jangan lupa untuk membuat pos tabunga/dana darurat. karena kita tidak tahu apa yang akan terjadi kedepannya. 

2.       Pisahkan tabungan bisnis dan pribadi

Ini menurut saya penting sekali. Selain memiliki beberapa tabungan yang digunakan untuk transaksi bisnis, usahakan memiliki buku tabungan yang khusus sebagai tabungan pribadi. Saat ini saya menggunakan 4 buah tabungan dari 3 bank yang berbeda. Dua untuk operasional (pemasukan-pengeluaran) dua lagi untuk tabungan pribadi dan tabungan darurat.  Memang agak ribet sih, tapi percayalah ini lebih mudah untuk mengontrol keuangan. Jadinya nggak sembarang membelanjakan uang yang diperoleh.

tabungan-bisnis-dan-pribadi
memisahkan tabungan bisnis dan pribadi, bagi saya penting supaya keuangan nggak kacau. 
 Untuk operasional saya pakai Bank BCA, Mandiri Tabungan pelajar. Sedang untuk dana tabungan saya menggunakan Mandiri TabunganMu dan Bank Jatim . untuk tabungan saya pilih yang biaya administrasi bulanannya di bawah 10.000. Supaya modal nikahnya nggak kepotong banyak. :P

  3.       Hindari membeli kebutuhan yang nggak penting  dan tahan diri agar tidak hidup konsumtif

Kesalahan pelaku usaha baru (termasuk saya 7 tahun lalu) ketika baru saja mendapat untung sedikit, langsung ingin membeli ini itu. Saking senangnya memperoleh untung usaha.  menghindari belanja ini itu yang dirasa nggak dibutuhkan dapat membantu menekan jumlah pengeluaran.

Oiya karena waktu itu saya memulai bisnis saat masih kuliah, tentu kebutuhan jajan dan jalan-jalan sama teman-teman paling banyak. Sampai sekarang pun kalau dihitung, pengeluaran konsumsi memang paling banyak tiap bulannya. Dasar doyan jajan! Untungnya, saya nggak  update masalah  fashion, bisa dibilang model baju ya itu-itu aja. Beli baju pun setahun bisa dihitung jari dan tentunya yang 100ribu dapet 3 dong..  untung aja badan saya mungil, jadi beli bajunya banyak yang murah karena ukuran anak SD pun muat. Hihihi… nggak papa murah, yang penting saya nyaman pakainya. 

4.       Catat pemasukan dan pengeluaran secara rutin dengan membuat pembukuan mini

Hal yang biasanya banyak dikeluhkan oleh pelaku bisnis adalah malasnya membuat pembukuan transaksi , asal dapat untung dan balik modal udah nggak ada pencatatan rutin. Yang penting muter aja. Padahal pencatatan transaksi bisa jadi tolak ukur sejauh mana perkembangan bisnis kita setiap bulannya

Pencatatan rutin penting kedepannya kalau kalian ingin melakukan peminjaman modal di bank atau tempat permodalan lainnya. 
Karena, biasanya pemberi pinjaman modal akan meminta laporan keuangan/transaksi sebagai bukti bahwa bisnis kamu berjalan dengan baik.

Nanti akan saya coba tulis cara membuat laporan keuangan sederhana yang pernah saya pelajari waktu duduk di bangku SMA yang saat ini saya coba terapkan di bisnis.  Bersyukur juga pernah belajar akuntansi jaman SMA, jadi agak berguna. Hehhehe

 5.       Keuntungan yang sedikit bisa dipisahkan untuk menambah modal sedikit-demi sedikit.

Dulu di awal memulai bisnis, setiap keuntungan yang saya peroleh, saya tambahkan sebagai modal untuk membeli bahan lagi. Waktu itu bisnis masih baru, saya masih semangat-semangatnya. Sehingga dalam beberapa saat modal saya sudah lumayan. Sekarang tinggal ambil keuntungannya saja. 

Nah, itu tadi tips singkat yang saya tulis berdasarkan pengalaman pribadi mengelola keuangan saya yang terus belajar sampai saat ini. Karena jujur, mengelola keuanganitu agak susah. Melakukan pencatatan ini itu emang berat di awal, tapi kalau udah biasa kita jadi tahu seberapa besar perkembangan bisnis kita setiap bulan. Oiya, kalau mau lihat catalog jualan saya bisa di instagram lebih lengkap.  

Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

Post a Comment