Berkunjung ke Desa Wisata Mangrove Pandansari dan Pantai Pulau Cemara Brebes



Setelah berpuas mengeksplor bangunan peninggalan belanda di Pabrik Gula Jatibarang dan Agrowisata Besaran Hijau. Perjalanan Famtrip Hari kedua dilanjutkan ke Lokasi berikutnya yaitu desa wisata Mangrove Pandansari.
Desa Wisata Mangrove Pandansari terletak di Dukuh Pandansari- Desa Kaliwlingi kabupaten Brebes Jawa Tengah.
desa wisata Pandansari menawarkan beragam pesona yang memang patut disebut sebagai Desa wisata.

Joglo Mangrove Pandansari 

Matahari sudah meninggi kala bus berhenti di pinggir jalan, saya kira kami sudah sampai di lokasi Mangrove. ternyata bus berhenti di sebuah Joglo. Pak Edo dan Pak Auki mengajak rombongan bergegas turun. 

di Joglo, ternyata kedatangan kami sudah ditunggu oleh pengelola Desa Wisata Mangrove Pandansari. Meski mennunggu sambutan dari pengelola setempat, namun mata kami tertuju pada sajian yang telah tersedia di meja.

Tak lama setelah adzan berkumandang rombongan menikmati sajian makan siang yang sungguh nikmat. Urap Anglur, Bandeng bumbu merah, Sayur Asem dan Gimbal Udang. Sedrhana namun nikmatnya tiada tara.
Urap Anglur dan Gimbal Udangnya sungguh nikmat, sampai-sampai bikin saya nambah lagi. Urap Anglur merupakan sajian khas dari daerah ini, dimana daun anglur banyak dijumpai di daerah delta. 

Puas menikmati sajian makan siang, waktunya untuk... tidur! eh, bukan ding. setelah makan siang, rombongan Famtrip Jateng On The Spot disambut dengan tarian modern dance dari sanggar yang ada di Desa Wisata Pandansari. Kolaborasi seru dari Pak Auki dan Mas Bangkit, Ketua Pokdarwis setempat, semakin membuat seru suasana.

Dermaga Mangrove Sari 
Jarak antara Joglo Pandansari ke pintu masuk dermaga Mangrove sari kurang lebih 1 Km. begitu turun tepat di depan poss tiket. menuju dermaga kapal pengunjung akan disuguhi pedagang di kiri kanan yang menawarkan produk khas mangrove. 
sesampainya di dermaga, sebuah kapal siap mengantarkan kami ke Hutan Mangrove Pandansari. perjalanan dari dermaga menuju dermaga lainnya memakan waktu 15 menit.


Asmara Brug 
Asmara Brug merupakan jembatan terbuat dari kayu yang dicat pink. jembatan ini menghubungkan jalur tracking yang dipisahkan sungai pongol. 



Menara Pandang 
menara pandang sebuah bangunan dengan ketinggian 15 M. pengunjung dapat menikmati pemandangan yang sangat indah di atas sana. sayangnya, saya tidak sempat naik ke at5as menara pandang. mau naik eh teman-teman lainnya sudah mau turun. 
Taman Ikan Glodog
Taman ikan glodog menjadi ikon utama dari Hutan Mangrove Pandansari. Ikan Glodog menjadi ikon karena banyak dijumpai di area ini. Ikan Glodog merupakan jenis amfibi yang dapat hidup di air maupun daratan (lumpur). 
Karena popula


Tiket masuk ke Mangrove Pandansari sebesar 20.000 di hari biasa, 25.000 di hari libur untuk  dewasa, dan 10.000 untuk tiket anak-anak. tiket masuk ini sudah termasuk biaya naik kapal Pergi-pulang tanpa batas waktu yang ditentukan. hal ini tentu berbeda dengan tiket naik kapal ke dermaga pantau di Ekowisata Mangrove Wonorejo Surabaya

Sekolah Alam
Desa Wisata Pandansari juga memiliki Sekolah Alam, di mana setiap orang berkesempatan menjadi guru sekaligus murid. di sekolah alam ini biasanya diadakan pendidikan tentang pentingnya menjaga lingkungan dan pemberdayaan masyarakat. 
hanya berjarak 5 menit dari tempat tiket Hutan Mangrove Pandansari, sekolah alam ini juga memiliki kegiatan pemberdayaan masyarakat yang kini mampu menjadi sumber perekonomian. 

Bandeng Cabut Duri  
bandeng Cabut duri menjadi sumber penghasilan bagi ibu-ibu di sekitar desa Pandansari. yaitu proses pembelahan bandeng, kemudian mencabut dan membersihkan duri-duri bandeng sehingga memiliki nilai jual ekonomis yang lebih tinggi.
jika bandeng berduri dijual seharga 30.000 per ekor, maka ketika sudah dicabut duri/dibersihkan, bisa mencapai 60.000/ekor, sedang harga matangnya mencapai 75.000.

Budidaya Kepiting Soka 
kepiting soka merupakan jenis kepiting bakau yang dibudidayakan di desa ini. kepiting soka menjadi kuliner khas dari hutan mangrove. 
Pembuatan Garam rebus 
Pembuatan garam rebus merupakan tradisi yang diturunkan secara turun menurun sebagai salah satu mata pencaharian ekonomi.
Suguhan teh hangat yang khas daerah dan sepiring pisang rebus sungguh kenikmatan yang tak bisa ditolak. Setelah menyerap ilmu dari proses pembuata garam dan  bandeng cabut Duri. perjalanan kembali dilanjut menuju destinasi selanjutnya.

Menghabiskan Senja di Pantai Pulau Cemara




Matahari mulai beranjak ke barat saat rombongan tiba di Pantai Pulau Cemara. Perjalanan dari Mangrove Pandansari menuju Pantai Pulau Cemara ditempuh dengan waktu 30 menit. Karena hari mulai sore, kami bergegas menuju dermaga penyebrangan.

Perjalanan dari dermaga menuju Pantai Pulau Cemara memakan waktu 20 menit dengan kapal. sama halnya dengan p[erjalanan menuju Mangrove Pandansari, perjalanan 20 menit dengan kapal kali ini juga membelah hutan bakau yang sayang untuk dilewatkan.



Saya memilih duduk paling depan, menikmati pemandangan sekeliling dan terpaan angin yang sepoi-sepoi. sesekali, teman-teman bergantian mengabadikan momen saat duduk di kapal. 
Kedatangan rombongan Famtrip Jateng On The Spot disambut oleh Pokdarwis Pantai Pulau Cemara. 
Pantai Pulau Cemara yang terletak di Sawojajar Brebes ini berani mengambil jargon "Pulau Cemara, Pancen Beda.



Selain memanfaatkan bahan-bahan bekas sebagai properti hiasan yang terdapat di sepanjang lokasi, di Pantai Pulau Cemara juga terdapat sebuah sumur yang disebut Sumur Jalatunda. Sumur Jalatunda memiliki keunikan karena menyemburkan air tawar di lokasi patai yang cenderung memiliki air asin. 
P{antai dengan bentang 6 km ini memiliki sistem bioflok , 

Catatan penting saat main ke sini, jangan terlalu sore. biasanya kapal terakhir yang membawa penumpang hanya beroperasi sampai pukul lima sore. Waktu rombongan kami ke sini, kami kemalaman kembali ke dermaga. akibatnya, air pulai surut dan kapal harus melaju dengan perlahan. 



Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

Post a Comment