Hutan Kota Pakal: Tempat Wisata Sejuk dan Gratis di Surabaya Barat

21 comments


Akhir-akhir ini rasanya hidup makin menuntut untuk bekerja serba cepat, diburu waktu.. Mondar-mandir melakukan pekerjaan multitasking, sampai lupa menyenangkan diri sendiri.

Mau liburan ke luar kota kok ya undangan nikahan banyak banget bulan ini. Lah, ini kok saya malah curhat,, maaf balik ke inti tulisan. 

Sudah pernah tahu kalau Surabaya punya hutan kota? Kalau belum tahu,  nggak apa. Saya juga baru tahu baru-baru ini, kok.  

Hutan Kota Sidorejo  Pakal,  RTH di Surabaya Barat

Suasana Hutan Kota Pakal 




Beberapa waktu lalu, tanpa sengaja melihat unggahan fotonya Om  Yuyung Abdi di Instagram, ada spot yang nampak sejuk dan asri. RTH Hutan Kota Sidorejo, Pakal Surabaya . begitu yang tertulis di lokasinya.

Setelah cari-cari info hutan kota ini cukup dikenal dengan nama Hutan Kota Pakal,  letaknya di ujung Surabaya barat.  Cek di maps masih 9 Km dari rumah, wah iki pucuk e Surabaya Barat.

Niatnya mau datang ke tempat ini sendirian, baru inget kalau temen SD ada yang rumahnya searah. Langsung kontak Dini, doi bisa dong nemenin. Alasan lainnya ngajak dia biar ada yang bisa dimintai tolong buat foto saya.wkwkwk… XP  
Akses Lokasi yang Lumayan Jauh dari Pusat Kota


Seperti yang sudah saya sebut di atas, lokasinya terletak di ujung baratnya Surabaya. Omahku ae  wes pucuk, iki tambah pucuk. Gumam saya sebelum ke sana.

Kalau dari arah Balai Kota / Stasiun Gubeng Surabaya ke tempat ini sekitar 19 km. Lumayan jauh. 

Hutan Kota Pakal  terletak di Sidorejo, Kelurahan Pakal, Kecamatan Pakal Kota Surabaya. Bisa dibilang  perbatasan Surabaya – Gresik. Letak lokasi ini  sebelum Gelora Bung Tomo (GBT)  

Jika dari arah Tandes tinggal lurus saja mengikuti arah menuju Raya Sememi, Benowo.  Begitu sampai di Benowo, siap-siap macet yang luar biasa. Adanya penyempitan jalan karena proyek gorong-gorong yang tak kunjung selesai dan truk pengangkut pasir yang melintas atau parkir di dekat galian. 

Sayangnya tidak ada penunjuk jalan saat saya menuju ke Hutan Kota Pakal. saya dan Dini hanya mengandalkan maps. Sebelum mencapai tempat ini, kami harus berbelok ke  Sidorejo gang 2. Sebuah gang  yang kurang lebih selebar 4 meter. Kemudian berhenti tepat sebelum perlintasan rel tak berpalang. Lokasi Hutan Kota Pakal terletak persis di seberang rel.Kalau membawa mobil lumayan susah juga cari tempat parkir.

Hutan Kota terletak tepat di seberang lintasan kereta tanpa palang 


Hati-hati sebelum menyebrang perlintasan tak berpalang, harus tengok kanan kiri sebelum menyeberang. Dari pengalaman saya kemarin, kereta cukup sering melintas karena jalur ini dilewati Komuter Sulam (Surabaya Lamongan), KRD Bojonegoro,  kereta barang, dan beberapa kereta api jarak jauh yang lewat jalur utara (seperti kereta Kertajaya)

Suasananya Bikin Betah 

Danau Di Hutan Pakal 

Meski sedikit bersusah payah melewati macet dan panas, perjalanan yang lumayan jauh terbayarakan dengan suasana di tempat ini. Disambut dengan deretan  pohon cemara udang yang mulai rimbun dan angin yang semilir. Hawanya bikin ngantuk kemudian pengen tiduran deh.

Lokasi yang cenderung sepi saat  berkunjung, membuat kami puas mengambil foto saat berkeliling. Wajar sih, karena kami datang di hari aktif. Coba datang di akhir pekan, pasti ramai. Deretan Cemara Udang cukup instagramable untuk dijadikan spot foto.

Salah satu spot yang bisa dibuat berfoto



meski di area depan nampak rimbun dan sejuk, ada pula bagian yang terkesan gersang dan masih panas

Info dari ibu-ibu penjaga warung dekat rel, jika akhir pekan banyak kegiatan yang dilakukan oleh warga sekitar ,seperti senam, keiatan anak-anak mewarna, dan kegiatan-kegiatan kampong  lainnya.   

Hutan Kota Pakal ini berdiri di atas lahan seluas 6 hektar, sampai saat ini warga sekitar bersama pemkot Surabaya masih terus mengembangkan area ini agar lebih banyak pengunjung yang nyaman datang ke tempat ini.



Letaknya yang jauh dari pusat kota beneran cocok buat menepi sejenak. Saya langsung jatuh cinta dengan semilir angin, rimbunnya Cemara Udang di beberapa bagian. Meski beberapa bagian masih nampak gersan. Belum seluruh bagian tempat ini selesai kami jelajahi, 6 hektar lek dijelajahi mlaku yo sikil gempor,rek.


Fasilitas

fasilitas toilet dan musholla juga tersedia di Hutan Pakal 

Sudah banyak fasilitas yang disediakan di area pertama  seperti toilet, musholla, dan area PKL yang menjual makanan. Sayang, kemarin pas ke tempat itu tak ada satupun PKL yang buka. Entah karena kami datang terlalu sore, atau memang bukanya saat ramai pengunjung. Di sisi-sisi danau juga terdapat gazebo –gazebo yang bisa digunakan untuk bersantai dan bercengkerama bersama.

Harga Tiket Masuk Hutan Kota Pakal
Sampai Tidak ada tiket masuk yang dikenakan, hanya membayar parkir sebesar 3000 saja. Kebanyakan memang lokasi wisata di Surabaya ini gratis kan, hanya membayar parkir. Dapat wisatanya,  ekonomis di kantong pula.  

Kekurangan Hutan Kota Pakal
Karena memang masih dalam tahap pengembangan, beberapa bagian yang saya lalui masih harus dibenahi. Kedepanya semoga lebih baik lagi. Beberapa kekurangannya Seperti:

-          penataan lokasi PKL dalam Hutan kota
penataan lokasi PKL yang belum terlihat rapi

-          Sekilas kemarin saya lihat, PKL yang ditata seperti konsep kebun cukup mengganggu penglihatan mata saya. Hehe lokasinya memang berada di area terdepan, dengan penataan yang masih alakadarnya. Semoga kedepannya ada perbaikan, mungkin dibuat sentra PKL yang lebih baik.

-          Lokasi yang harus menyebrang perlintasan tanpa palang
Sebenernya ini paling horror. Baru mematikan mesin motor saat sampai, saya dan Dini sudah disambut kereta yang lewat.
Cukup bahaya jika membawa anak kecil yang aktif berlarian . mungkin pihak pemkot dan pengelola setempat bisa memikirkan cara ke tempat ini tanpa harus melewati rel.
-          Lokasi parkir yang kurang memadai

  iya, masih dibilang lokasi parkirnya kurang memadai. dan penjagaan yang alakadarnya oleh warga sekitar. tapi saya yakin, kedepannya pasti ada peningkatan.  

Kondisi Parkir yang masih seadanya 

Tips bagi yang ingin berkunjung ke Hutan Kota Pakal

1.       Bawa kendaraan pribadi, disarankan motor  
Karena keterbatasan lahan parkir, lebih baik membawa kendaraan roda dua saja jika ingin mengunjungi tempat ini. Bisa membawa mobil, tapi harus parkir sedikit jauh, kemudian berjalan kurang lebih 200-300 m
2.       Siapkan peralatan foto
Untuk yang ingin berswafoto, jangan lupa menyiapkan perlengkapan foto yang hitz. Setiap sudut tempat ini sayang untuk dilewatkan. Hihi.. mau prewedd atau maternity shoot juga cocok di tempat ini. Tapi jangan datang weekend kalau ngin dapat hasil yang memuaskan.
3.       Bawa bekal dan tikar
Mau seharian ngadem di tempat ini juga bisa kok, bawa bekal dan tikar dipersilahkan. Semakin ke belakang, lokasi ini semakin adem untuk ditempati. Soalnya, sedikit rugi kalau perjalanan jauh ke sini Cuma sebentar. Rugi neng dalan, rek.   
4.       Datang pagi hari atau sore hari
Mengantisipasi kepanasan di jalan, disarankan datang pagi hari atau sore hari. Karena macetnya penyempitan jalan,  badan bisa-bisa gosong dan meleleh kalau berangkat terlalu siang. Kemarin, saya berangkat jam 3 saja masih sedikit panas di jalan.

Saran gratis dari saya untuk pengelola mungkin bisa ditambah menyediakan fasilitas sepeda angin tau sepeda elektrik. Karena menyusuri lahan seluas 6 Hektar dengan jalan kaki itu berat . hehe.. jalan kaki di Ekowisata Mangrove Wonorejo saja sudah bikin kaki pegel kok.

bonus foto: Saya dan Teman 21 tahun saya :P 


Itu tadi sedikit gambaran kalau mau main ke Hutan Kota Pakal. Jadi, kapan mau ke sini? Pengen ngajak saya ke tempat ini lagi  juga boleh kok. Atau ada yang sudah pernah ke Hutan Kota Pakal? Bagi pengalaman kalian dong di kolom komentar. Saya tunggu, ya :) 

Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

21 comments

  1. Nah, ternyata bener ucapan Mbak iparku. Nyebrang rel sepur yg gronjalan dan kayaknya harus dituntun ya sepedanya. Dinaiki bisa gak sih?

    Dari rel sepur menuju Hutan Kotanya berapa jauh, Ria?

    Suk, nek nganggur tak dulin mrono. Penasaran, tibake selain hutan ada danaunya juga

    ReplyDelete
    Replies
    1. sepedahe parkir sebelum rel mbak. hutan kotanya pas seberang rel, tapi jalan ke dalamnya kalau seluruh area dijelajahi lumayan jauh. Sikil gempor :D

      Delete
  2. Nyebrang rel kereta itu horor mbak. Gak ada mas2 yang jaga ya.

    Padahal aku sering main ke Gresik. Baru tahu ada tempat adem di hutan kota Pakal.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mbak nyeberangnya agak horor. Mungkin kalau minggu ada yang jaga, kebetulan kemarin pas ke sana ndak ada. Hanya ibu-ibu pemilik warung yang ngasih karcis parkir

      Delete
  3. saya setuju untuk area rel perlintasan kereta sebaiknya dibuat lebih aman buat para pengunjung, ini adalah hal yang utama

    6 hektar luas mbak, meskipun belum sempurna, tinggal tunggu waktu saja hingga semua rampung dibenahi

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya mas soalnya sementara ini aksesnya cuma dari rel itu.
      Masih terus dibenahi kok dari pihak pemkot.

      Delete
  4. Berarti nyebrang rel jalan kaki ya mba sepeda di taruh di sebelum nyebrang ya mba

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya kak, setelah nyeberang itu sudah masuk Hutan Kota Pakal

      Delete
  5. Masih banyak Tempat wisata di daerah Jawa Timur yang belum gw kunjungi. Ini aja gw mau rencana ke Malang, tapi malah ada pandemi... zzzzz...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya kak, saya sendiri juga Masih banyak list tempat di Jawa Timur yang ingin dikunjung. hiks... semoga Pandemi ini segera berlalu ya, masih was-was kalau mau pergi jauh

      Delete
  6. Wah, baru saya tahu kalau Sutabaya punya tempat wisata sebagus ini. Padahal saya saya sendiri asli Jawa Timur. Noted buat jadwal traveling selanjutnya.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya, tempatnya sedikit terpencil. Di ujung Surabaya hampir ke Gresik. Mungkin sekarang sudah rindang, belum sempat berkunjung lagi ke sana.

      Delete
  7. Memang ya skrng. Setelah revolusi Tongsis. Banyak wisata objek yang berorientasi pada view pemandangan entah itu tepat makan yang instragamable

    Recomen juga ni klo kapan2 ke Surabaya. Amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. Wah kalau dipikir benar juga, setelah revolusi tongsis ya mas 😁 tapi saya lebih suka ke pemandangan alam gini sih daripada tempat wisata yang kekinian (maksudnya ada Spot foto warna-warna gitu)

      Delete
  8. Kayaknya tempatnya bagus nih.

    Masuk daftar list yang wajib dikunjungi nih..
    Btw terima kasih ya mbak

    ReplyDelete
    Replies
    1. Beberapa bagian masih terlihat gersang, karena belum dikelola secara maksimal karena lahannya yang luas.

      Delete
  9. Wow, bisa masukin daftar list destinasi akhir taun. Ni terimakasih kak ulasanya

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kak,, semoga akhir tahun bisa bebas travelling yah.. Hihihi

      Delete
  10. mantap mbak artikelnya, bisa menjadi inspirasi dan refensi untuk travelling :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. Sama-sama kak, terima kasih telah berkunjung di artikel ini😊

      Delete

Post a Comment