Jadi Tour Guide Sehari : Wisata Sejarah di Kota Surabaya


“Riaaa ayok hunting foto”

Sebuah pesan Watsapp dari sobat saya, Ajeng beberapa waktu lalu .Saya spontan mengiyakan dan mengatur waktu karena memang lagi pengen jalan-jalan. Mumpung libur di hari minggu dan Ajeng libur kerja (padahal biasanya Minggu tetep kerja).  Setelah memikirkan pilihan tempat yang bisa dikunjungi, saya menawarkan pada Ajeng ingin ke daerah barat atau ke Utara. Akhirnya kami memutuskan ke daerah Utara ke  beberapa tempat Wisata Sejarah yang ada di Surabaya.
Beberapa tempat yang sempat kami kunjungi, yaitu:

1.       Museum De Javasche Bank Surabaya

De Javasche Bank Surabaya nampak Depan
Tempat pertama yang kami datangi adalah Museum De Javasche Bank yang terletak di Jalan Garuda No 1, Krembangan, Surabaya.Kami datang  terlalu pagi, gedung Museum De Javasche Bank masih Nampak sepi saat  tiba pukul delapan pagi . Seorang satpam menyambut ketika saya dan Ajeng sampai di depan
“Museumnya buka mbak, masuk saja.” Ucapnya sambil menunjukkan parkir. Saya dan Ajeng sempat ragu, sepi amat nih tempat. Bener nggak sih. Hanya kami berdua yang ada di gedung tersebut.  Museum De Javasche Bank merupakan museum yang dulunya merupakan Bank Pertama di Surabaya pada masa penjajahan belanda.

Baca Juga: DeJavasche Bank Saksi Lahirnya Perbankan Era Kolonial 

Hampir dua jam puas berkeliling gedung museum dan mengambil foto, ternyata banyak juga spot fotonya. Hehehe…  Sampai kami keluar gedung pun belum nampak tanda-tanda pengunjung lain. Saat mengobrol dengan pengurus yang berjaga di resepsionis, beliau mengatakan memang pengunjung biasanya datang pada siang hari, terlebih Museum De Javasche Bank juga dilewati oleh Bus Sampoernah Herritage Track.

2.       Jalan Panggung

Rumah-rumah di Jalan Panggung Surabaya
Kami melanjutkan ke tempat berikutnya. Mencoba lewat Jalan Panggung, salah satu lokasi yang dulunya masuk wilayah kota tua, namun sekarang disulap menjadi daerah yang penuh warna. Beberapa waktu lalu, pengecatan tempat ini sempat menjadi sorotan oleh para pemerhati sejarah, karena dianggap menghilangkan sejarah kota tua Surabaya.
Saat kami sampai di sana, hari mulai panas dan ternyata Jalan Panggung sedang diperbaiki, pavingnya masih berantakan. Nggak sampai lima menit, akhirnya memutuskan langsung menuju Jalan Gula.

3.       Jalan Gula.

Jalan Gula juga merupakan kawasan kota tua Surabaya. Sederetan bangunan di Sekitarnya masih bercorak arsitektur lama, sehingga sangat menarik untuk digunakan sebagai latar foto.
Kenangan akan jalan gula, mengingatkan pada saat foto untuk buku kenangan SMA 12 tahun silam. Menuruti keinginan Ajeng yang ternyata belum pernah ke Jalan Gula, kami berhenti sejenak di sini. Berfoto-foto saingan sama dedek-dedek gemesh dan orang prewedd.  Yasudah tak apa.
12 Tahun silam, tempat ini masih sangat bagus dengan corak khas kota lama. Namun sayng kini kondisinya sudahtidak terawatt, banyak coretan tipe-ex di setiap sisinya. Beberapa waktu lalu pun terdapat penolakan dari pegiat sejarah di Surabaya yang menolak sepanjang lokasi  Jalan Gul;a di cat berwartna-warni seperti Jalan Panggung.
Sambil berfoto, temen saya Aisyah bilang akan nyusul. Karena terik matahari yang mulai menyengat, sambil nunggu saya dan ajeng memutuskan membeli Es degan segelas diminum berdua. Duh, kayak orang pacaran aja minum segelas dibagi dua. Hehe…  Begitu Aisyah datang, eh saya malah dapet Surprise. Walaupun ultah saya waktu itu masih kurang sehari. Dasar anak-anak! Ada nih ultahmnya belom malah kadonya udah duluan. Hehe

4.       Bakso Poya dan Soto Ayam Kepanjen

Panas mulai menyengat pertanda hari mulai siang. Saking asyik mengambil banyak foto, kami yang  kelaparan akhirnya memutuskan cari makan sebelum lanjut ke tempat selanjutnya. Pemikiran saya cari tempat yang nggak terlalu jauh, akhirnya berhenti di Bakso Kepanjen. Ajeng yang nggak hapal daerah sini manut saja. Ada untungnya juga dari dulu saya suka keliling Surabaya sendirian. Jadi hapal jalan termasuk gang tikusnya. Hehehe . Ulasan tentang bakso Poya sudah saya tulis di sini

Baca Juga: Bakso Poya dan Soto Ayam Jalan kepanjen

5.       Kompleks Tugu Pahlawan Surabaya


Destinasi terakhir yang kami kunjungi adalah Kompleks  Tugu Pahlawan yang terdiri dari Monumen Tugu Pahlawan dan Museum Tugu Pahlawan. Berhubung hari minggu dan hari yang sudah siang, pengunjung di Tugu Pahlawan lumayan ramai. Setelah parkir, kami  langsung masuk menuju museumnya.
Harga tiket masuk museum ini cukup murah, 5000 per orang. Di dalam museum ada banyak hal yang bisa dipelajari. Sudah banyak perubahan yang terjadi di museum Tugu Pahlawan, sejak terakhir kali saya ke sini, ehm… sekitar 9-10 tahun lalu. Hehehe  (yaiyalah, udah lama kali!) . ulasan lengkapnya akan saya tulis terpisah. 
Nah itu tadi tempat-tempat wisata sejarah yang bisa dikunjungi dalam sehari. Sebenarnya masih banyak tempat bersejarah lagi yang bisa dikunjungi, tapi karena waktu tidak memungkinkan, kami memutuskan untuk mengunjungi di lain waktu. Nah, teman-teman juga bisa jadikan contekan kalau mau jalan-jalan sejarah sehari di kota Surabaya.
  







Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

Post a Comment