Social Distancing atau Physical Distancing dan penerapannya di Surabaya



Social Distancing (pembatasan sosial) adalah istilah awal yang digunakan sebagai upaya mencegah persebaran COVID-19 baik di dunia maupun di Indonesia. Namun tak lama setelah saya menuliskan hal-hal yang bisa dilakukan selama social distancing, ada anjuran dari WHO untuk mengganti penggunaan  istilah Social distancing menjadi Physical distancing (pembatasan fisik) karena dikhawatirkan istilah social distancing disalahartikan oleh masyarakat sebagai  tidak diperboehkannya masyarakat berinteraksi sosial.
Saya sendiri lebih setuju menggunakan istilah physical distancing karena untuk saat ini upaya yang dilakukan adalah mengurangi kontak fisik secara langsung dengan orang lain, bukan membatasi interaksi sosial /memutus komunikasi dengan orang lain (interaksi bisa dilakukan secara daring) . Interaksi sosial berguna untuk mendapatkan informasi dan dukungan dari orang lain selama pandemik.

Peneraapan Physical Distancing  di Surabaya

Video kompilasi langkah-langkah yang dilakukan Pemkot Surabaya

Timeline COVID-19 di Surabaya
Sumber: Bangga Surabaya

Pemerintah kota Surabaya telah menerapkan beberapa kebijakan physical distancing dan langkah-langkah preventif sejak Maret 2020 lalu guna  meminimalisir persebaran virus corona di Surabaya. Hal ini telah dilakukan jauh sebelum keputusan Gubernur Jawa Timur mengeluarkan pernyataan untuk menerapkan PSBB di kota Surabaya pekan depan.  
  • Menerapkan kawasan-kawasan physical distancing yang memang tidak diperbolehkan untuk dilalui kendaraan/. Seperti di sepanjang Jalan Tunjungan Surabaya (Mall Pelayanan Publik)
  • Menutup akses pelayanan publik, Museum dan tempat wisata 
  • Melakukan imbauan untuk menutup tempat-tempat yang digunakan berkerumun
  • Melakukan razia/sidak untuk membubarkan kerumunan
  • Memasang Imbauan di setiap titik akses masuk perkampungan 

imbauan yang dipasang di lingkungan tempat tinggal saya 
  • Jaga jarak minimal 1 meter  di setiap tempat umum
  • Melakukan penyemprotan disenfektan secara menyeluruh
Penerapan Physical distancing untuk individu
Sebenarnya penerapan Physical Distancing tidak ada bedanya dengan Social Distancing, karena pada intinya adalah sama-sama menjaga jarak aman agar terhindar dari penularan virus COVID-19. Beberapa hal yang dilakukan sebagai upaya pembatasan fisik adalah: 

  • Melakukan bekerja dari rumah (work from home) atau belajar dari rumah (learn from home)
  • Mengurangi kontak fisik dengan orang lain seperti berjabat tangan, berpelukan , bergandengan
  • Tidak mengadakan kumpul-kumpul atau pertemuan dengan orang banyak untuk sementara waktu dan menggantinya dengan pertemuan daring.
  • Tidak bepergian jarak jauh dan keluar rumah hanya untuk hal-hal penting seperti berbelanja  kebutuhan pokok atau membeli vitamin dan obat-obatan.
  • Melakukan olahraga ringan di rumah atau sekitar rumah 


Physical Distancing diyakini cukup efektif mencegah penularan virus corona. Hal ini semakin efektif jika diiringi dengan kesadaran diri melakukan tindakan pencegahan  agar terhindar dari COVID-19. Nah, maka dari itu sebisa mungkin mari kita lakukan Physial distancing demi keselamatan diri sendiri dan orang lain. Mari berdoa agar pandemi ini segera berakhir, bisa segera leluasa bergerak dan tidak perlu lagi melakukan Physical Distancing.
Oh iya, Selamat menjalankan ibadah   puasa  bagi teman-teman yang menjalankan. Semoga sehat dan bahagia selalu.



Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

Post a Comment