Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia: SELAMAT jalan Eyang Sapardi


Aku mencintaimu, itu sebabnya aku takkan pernah Selesai Mendoakan Keselamatanmu

Sapardi Djoko Damono Meninggal Dunia-- baru beberapa hari lalu melontarkan sebut tweet, apa puisi yang paling saya suka.
Penggalian puisi dari Sapardi Djoko Damono yang menurut saya paling magis, yang sering saya ulang di mana-mana.


Pagi ini tiba-tiba saya dikagetkan dengan informasi Ajeng di grup WA bahwa Sapardi Djoko Damono Meninggal. Saya langsung mencari pembenaran. Dan melalui Twitter informasi tersebut terkonfirmasi benar, bahwa beliau meninggal dunia pagi ini.

Hujan di Bulan Juni, sedangkan Air mata di bulan Juli. 2020 sungguh tahun yang berat setelah beberapa tokoh yang meninggal di tahun ini seperti Glen Fredly dan Didi Kempot .

yang fana adalah waktu, kita Abadi.

Sapardi Djoko Damono, Sastrawan Angkatan 50an

Bagi saya, beliau adalah sastrawan paling produktif hingga akhir hayatnya. Puisi-puisi beliau manis bagi insan-insan yang sedang dimabuk asmara. Sapardi Djoko Damono termasuk dalam penyair angkatan '50-60an. Namanya masuk dalam urutan penyair penting kedua dalam angkatan tersebut setelah WS Rendra. Beliau produktif dan setia akan kepenyairannya. 

Selain penyair, beliau juga ahli sastra dan penelaah sastra. Hingga akhir hayatnya, beliau merupakan staff pengajar di Fakultas Ilmu Budaya Universitas Indonesia. 

Bahasa-bahasa yang digunakan dalam puisi-puisi Sapardi sangat sederhana namun dekat di hati. Puisi-puisi ya manis. Dan saya menyukai banyak karya beliau. Selalu saya ulang-ulang dalam setiap kesempatan.

Musikalisadsi Puisi Sapardi Djoko Damono

Selain berbagai puisinya yang telah dikutip di banyak media, puisi-puisi Sapardi juga banyak dialihmediakan dalam bentuk musikalisasi. jika kita mencari di Youtube, tentu saja akan banya musikalisasi beliau.
Musikalisasi dari puisi-puisi Sapardi Djoko Damono yang paling saya suka adalah musikalisasi yang dibawakan oleh AriReda yang sudah akrab di telinga saya sejak jaman kuliah dulu. berikut beberapa puisi Sapardi Djoko Damono yang dibawakan oleh AriReda

  • Hujan Bulan Juni

  • Aku Ingin 

  • Pada Suatu Hari nanti

  • Di Restoran

  • Kuhentikan Hujan 

Terima kasih Sapardi Djoko Damono atas karya-karyamu selama ini. Yang menemani 4 tahun masa kuliah saya di kelas Sastra untuk dianalisis. Bahkan hingga akhir usiamu, engkau tetap berkarya.

Pada suatu hari nanti
jasadku tak akan ada lagi
tapi dalam bait-bait sajak ini
kau tak akan kurelakan sendiri

Sapardi Djoko Damono, 20 Maret 1940-19 Juli 2020

Selamat Jalan, beristirahatlah dengan tenang. Aku menyukai seluruh karyamu. 

Aku ingin mencintaimu dengan sederhana; dengan kata yang tak sempat diucapkan kayu kepada api yang menjadikannya abu.





Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

Post a Comment