Introver yang belajar keluar dari kandang

18 comments

tentang-introver

 

Introver yang belajar keluar dari kandang -Akhir-akhir ini saya menemukan passion yang telah lama hilang. Sudah dua tahun sih. Saya yang kala itu mulai bosan dengan rutinitas yang itu-itu saja berusaha mencari hal baru.

Bersembunyi di balik nama besar kepribadian yang introver membuat diri saya merasa nggak bisa berkembang. Menjadi orang yang super duper nggak percaya diri, minder dan sering over thingking sepertinya sudah jadi jalan ninja diri ini.
Tapi belakangan menyadari, kepribadian  ini berasal dari pola asuh orang tua dan trauma masa lalu yang belum sanggup kucetitakan. Yang pada akhirnya membuatku menjadi orang tertutup, canggung, dan mungkin keras kepala.

Menemukan Teman Sefrekuensi

Yup, akhirnya aku mrmbrtanikan diri jalan-jalan sebentar keluar dari zona nyamanku selama 4 tahun itu. Mencoba menemukan teman baru. Dan akhirnya aku menemukan dunia nyaman yang pernah kutinggalkan yaitu menulis.

Menulis membawaku menemukan banyak teman baru, membawaku bertemu langsung lingkaran penulis yang dulu sempat kutinggalkan. Dan juga aku bertemu dengan Dhira dan Vera yang sama dipertemukan lewat tulisan.
Dua bulan ke depan, aku bakalan nulis bareng mereka dalam rangka lebih produktif mengisi blog serta agar aku mampu mengurangi racun media sosial. Yup akhir-akhir ini aku sedang ingin mengurangi frekuensi penggunaan media sosial kecuali untuk kerjaan dan challenge bareng teman-teman.

Aku menemukan tema ini dari salah seorang mutual twitterku dan cukup menarik untuk ditulis. Yah lumayan lah udah ada Tema.

Belajar Menerima Kekurangan dan Belajar Percaya Diri

Hal yang bertahan-tahun kupelajari adalah belajar menerima kekurangan. Yang kadang masih saja membuatku minder.
Aku cukup kesulitan beradaptasi dalam dunia nyata. Hal yang paling membuatku sulit berkembang. Selalu canggung di hadapan orang dan kurang percaya diri.
Aku sudah berada pada tahap penerimaan bahwa fisikku yang kecil begini, kurus, sering dibilang jarang makan (padahal makan bisa berkali-kali).
Kini fokus memperbaiki diri, belajar berjejaring salah satunya dengan bergabung di Komunitas Ning Blogger Surabaya, ikut kegiatan bersama ibu-ibu UMKM di Pahlawan Ekonomi, atau kalau ada ajakan Famtrip dengan senang hati akan kuterima. Semata-mata demi diriku sendiri yang ingin menjadi lebih baik.

Baca Juga Tulisannya Vera: Belajar Untuk Bilang "Nggak"

Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

18 comments

  1. sebagai seorang intover saya juga merasakan hal sama
    susah banget bisa keluar dan menjalin hubungan pertemanan dengan orang lain
    tapi entah dalam menulis rasanya sisi introver saya hilang dan malah punya banyak teman
    kalau dipikir memang cukup aneh tapi ya itulah intover

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya setuju,mas. introver tuh kalau di dunia maya ramai banget.. kelihatan gampang deket sama orang yang baru dikenal (lewat dunia maya) tapi pas ketemu, diem mulu dan akward.

      Delete
  2. Pelan2 mba, pasti bisa berubah kok. Aku sendiri dulu tipe minderan juga, tertutup. Bdnku juga kecil, kulit gelap, jomplang pas bandingin Ama temen2 lain hahahaha. Rasanya pas mulai kuliah aku berubah. Itupun gara2 temen sekelas banyak yg dari negara2 lain kayak Oman, India, Mongolia, China, Afrika, jd aku ketemu dengan banyaaaaak foreign students yg fisiknya beda2. Bener2 buka tipe cantik yg srg digaung2kan. Dari situ aku belajar utk PD dengan diri sendiri :D.

    ReplyDelete
    Replies
    1. aaah... terima kasih mbak Fanny, iya sekarang saya sedang berusaha supaya ngga terlalu minder kalau ketemu orang. belajar memperluas jejaring pertemanan. pelan-pelan :)

      Delete
  3. Gak papa lho mbak malah enak kalau badannya kecil :) gampang mix match outfit. Enteng mau jalan kemanapun.
    Soalnya dulu saya pas belum menikah.. Kapan yaa waktu itu tigabelasan tahun yang lalu wkwk.. Lamaa banget pokoke. Waktu itu berat badan stuck di 35-36 kilo. Enteng. Lincah mau kemana saja okee.
    Lha sekarang melar gini jadi terasa kurang lincah. Tapi mungkin juga karena kurang olah raga juga saya

    ReplyDelete
    Replies
    1. hahaha iyaa mbak, ada untung dan ruginya juga sih badan kecil gini. hahaha yang penting belajar bersyukur aja sih..

      Delete
  4. Wah sama mba, jalan ninjaku juga bgitu, introvert dan dulu sering dicap pemalu atau penakut...tapi seiring berjalanannya waktu, terutama pasbuda usia kerja dan ketemu berbagai macam pergaulan sosial lambat lauj sifat pemaluku sedikit memudar, masih latihan juga sih untuk bisa terlihat luwes dan supel supaya banyak diterima oleh orang aku hihi

    Dan yup, kalau menemukan teman yang sefrekuensi, sehobi itu rasanya menyenangkan ya, selain nambah paseduluran juga..hehe

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya,mba. benar sekali saya juga lagi belajar banget ini untuk lebih percaya diri, berjejaring dan mengenal lebih banyak orang. Berusaha lebih baik lagi.

      Delete
  5. Semoga kita lekas bisa ketemu yaa mb; :)

    ReplyDelete
  6. Wah kok sama mbak, aku juga agak kurus dan kurang bergaul biarpun kadang ngobrol sama tetangga sih, soalnya ya agak pemalu gitu.

    Tapi aku sekarang agak membuka diri sih soalnya dagang. Kalo malu terus maka dagangannya kurang laku.

    Betul mbak, menulis juga bisa sebagai alternatif agar bisa mengurangi sifat introver, soalnya dengan menulis maka orang bisa tahu apa yang kita mau.

    Tetap semangat ya

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas, sekarang juga sedang belajar untuk berjejaring dengan banyak orang. supaya bisa sedikit lebih baik. hehehe...
      juga menulis, karena dari menulis juga bisa dapat teman baru yang banyak. meski baru di dunia maya.

      Delete
  7. Semangat mba Rie, you can do it!

    Saya dulunya cerewet, suka bergaul, banyak teman. Cuma bertambah umur, saya jadi lebih tertutup dan pendiam. Yang tadinya cari energi dengan ketemu teman, sekarang cari energi dengan tidur di rumah hahahaha.

    Cuma meski begitu, saya tetap overcome the situation karena saya kerja di mana saya harus ketemu banyak orang. Baik Indonesians maupun foreigners, ditambah dulu saya nggak PD bicara bahasa Inggris awalnya. However berjalan dengan waktu, saya ke luar cangkang dan akhirnya bisa PD seperti sekarang. Well, kita hanya butuh waktu untuk bisa kenal diri kita dan mencari apa yang nyaman. Semoga mba Rie bisa menemukannya dan apabila sudah, semoga mba Rie bisa have fun dalam menjalaninya 😍

    Eniho, mba Rie you look so pretty, mba. Wish mba nggak merasa minder lagi dengan diri mba 😆💕

    ReplyDelete
    Replies
    1. hallo kak Eno... terima kasih,ya! ini jadi semangat buat saya. hihihi..
      iya, sedang belajar untuk bisa lebih terbuka dengan orang lain. belajar berjejaring lagi dengan banyak orang.

      hihi makasiiih Kak EWno, semoga bahagia selalu ya :)

      Delete
  8. Mbaaaaak, aku dulu juga pemalu dan awkward banget kalau ketemu sama orang baru, takut kalau salah omong, huhu. Tapi sekarang sudah mulai belajar untuk luwes dan bersosialisasi dengan orang baru, meski sampai sekarang kadang-kadang juga ada rasa canggung kalau ketemu, huhuhu.

    Semangat buat Mbak Rieeeee ❤

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwkwk iyoo e Dhir... masih belajar untuk bisa bersosialisasi dengan mudah. soalnya ni beda banget antara dunia maya dan dunia nyata. Rame di dunia maya, waktu ketemu di dunia nyata suka akward mau ngomong apa. padahal sudah menyiapkan banyak kata dalam otah, eeeeh pas ketemu lha kok ilang semua.

      Semangaat juga buat kamu, sehat dan bahagia selaluu ❤

      Delete
  9. Come one Rie.. dunia begitu luas.. Jangan tenggelam di satu tempat saja. Beranikan diri untuk keluar..

    Dunia menarik loh untuk dilihat dan dinikmati..

    Caranya sih terserah Rie saja, tetapi percayalah dunia itu indah dan perlu dinikmati.

    Menulis itu menyembuhkan Rie, percayalah, jadi jangan pernah ragu untuk menulis pengalamanmu. Kamu akan kaget kalau menyadari betapa banyak teman-teman baru yang sudah menanti untuk ditemui..

    Come on

    ReplyDelete
    Replies
    1. Aaah... Makasih Pak Anton, Supportnyaa...
      iya, saya sedang belajar untuk membuka diri, berjejaring lagi dan mengenal lebih banyak orang.
      saya setuju, menulis memang mampu menyembuhkan.

      terima kasih, Pak. semoga sehat dan bahagia selalu :)

      Delete

Post a Comment