Review Film Korea The Divine Fury (2019)

2 comments



cover-the-divine-Furry
Poster Film The Divine Fury source google


The Divine Fury (Agustus 2019)
Rate 8/10
Korean Film
Pemeran: Ahn Sung Ki, Park Soe joon, Woo do Hwan, Choi Woo Shik,
Genre: Triller, Action, Horror

Review Film Korea  The Divine Fury (2019): Exorcis dan hal-hal yang dekat dengan sekitar kita 

Setelah Parasite yang tayang beberapa bulan lalu, pada bulan Agustus lalu ada film korea terbaru berjudul The Divine Fury. Salah satu film korea terbaru yang patut untuk ditonton, dengan konsep cerita yang segar dan mengangkat hal yang dekat dengan kehidupan.

Film ini bisa disebut thriller, Horor dan action juga sih ya, menceritakan tentang  Yong Hoo (Park SEO joon) yang kehilangan ayahnya di masa kecil. Awalnya ia sangat percaya akan Tuhan, saat Ayahnya koma ia terus berdoa pada tuhan agar ayahnya sembuh namun kemudian ayahnya meninggal ia jadi marah dan tidak percaya lagi akan Tuhan. 

Saat pemakaman ayahnya, seorang pastor yang mengajak ya berdoa datang, namun ia langsung dilempar dengan patung salib. Sejak saat itu Yong Hoo merasa tuhan sangat tidak adil dan marah.
Yong Hoo menjadi atlet MMA

Saat dewasa, Yong Hoo menjadi atlet MMA  dan ia tetap tidak percaya Tuhan, sampai ia mengalami kejadian-kejadian ganjil dan tangannya mengeluarkan darah. Ia kemudian pergi ke dokter, dan dokter tidak menemukan penyakit serius dalam diri Yong Hoo.
Sopir Yong Hoo menyarankan agar ia pergi ke seorang dukun. Dukun mengatakan bahwa kejadian tersebut (mimpi buruk) dikarenakan ia jauh dari Tuhan. Dari pertemuan dengan dukun tersebut, ia disuruh datang ke gereja terdekat dari rumahnya.
Hal tersebut mengantarkan Yong Hoo bertemu dengan Pastor Ahn, seorang pastor dari Vatikan yang tengah berada di Korea untuk mencari pemimpin pemuja aliran hitam, Ji Shin (woo Do Hwan). Sayangnya, dalam film ini tidak diceritakan secara keseluruhan tentang latar belakang kehidupan Ji Shin. Penggambaran detail karakter yang lain juga terasa kurang sekali.
Ji Shin yang diperankan oleh Woo Do Hwan

Yong hoo tetap tidak percaya pada tuhan, tapi Pastor Ahn berkata "kamu bukannya tidak percaya pada tuhan, kamu hanya marah pada Tuhan". Hingga Yong Hoo membantu Pastor Ahn melawan iblis yang menguasai tubuh So Jin.



So Jin yang tubuhnya dirasuki oleh iblis dan berusaha mempengaruhi Yong Hoo
Ia mulai kembali percaya pada tuhan, setelah mengalahkan Iblis, meski sempat terpengaruh oleh bisikan iblis tersebut. (iblis yang dikendalikan oleh Ji Shin). Akhirnya ia sadar bahwa ia memiliki kekuatan Ilahi yang jarang dimiliki oleh orang lain.



Di bagian klimaks dari film berdurasi 129 menit ini, dapat dilihat pertarungan antara Yong Hoo dan Ji Shin. Akting laga Seo Joon dan Do Hwan sama-sama patut diacungi jempol. Kedua artis muda papan atas  Korea yang beradu dalam satu film ini juga cukup menarik perhatian. Akting mereka totalitas.

Uniknya, Park SEO joon adalah artis korea pertama yang syuting dengan menggunakan LED di tangan. Iya, jadi ceritanya Park SEO Joon kan punya kekuatan ilahi, jadi tangannya dapat mengeluarkan cahaya. Karena banyak menggunakan CGI, latar waktu yang digunakan banyak malam hari, selain itu karena genre horrornya juga, kan nggak terkesan seram kalau latarnya banyak siang hari.

Kisah keluarga yang disisipkan dalam The Divine Furry


Tak bisa dipungkiri, kisah tentang keluarga merupakan kisah paling menyentuh dalam setiap film. Tak Terkecuali Divine Furry ini. Kisah  Yong Hoo yang kehilangan ibu saat berjuang melahirkannya (cerita umum yang diangkat dalam beberapa film single father di di Korea), kemudian harus kehilangan ayahnya di usia belia.Menjadikan Yong hoo trauma, kesepian dan mungkin pemarah. Namun, kemudian pertemuannya dengan Pastur Ahn membuatnya merasa memiliki ayah lagi, memiliki orang yang sama seperti ayahnya. Percaya akan kekuatan doa kepada Tuhan.

Pada scene ketika Pastur Ahn terluka, penonton dapat merasakan emosi dan ekspresi kesedihan yang terpancar dari wajah Yong Hoo. Ia tidak ingin kehilangan Pastur Ahn.
Ketika Pastur Ahn telah kembali sembuh, pelukan Yong Hoo yang kuat pada Pasur Ahn membuat saya tersentuh. Ada rasa haru yang terselip. "gomawo" (ucap Pastur Ahn kepada Yong Hoo)

EXORCISME dan EXORCIS


Selain itu, film ini juga  menceritakan tentang Exorcisme (praktik/ kegiatan pengusiran setan/roh jahat yang merasuki tubuh seseorang melalui doa-doa) sedangkan pelakunya disebut Exorcis, yaitu  rohaniawan  yang  memiliki kemampuan khusus untuk melakukan praktik exorcisme. . Bisa googling  selengkapnya tentang  Exorcist. Kalau dalam budaya islam kita mengenal Ruqyah oleh kyayi yaitu kegiatan peyembuhan/mengeluarkan setan/roh jahat  dari tubuh orang yang kerasukan dan terkena guna-guna atau santet.

Pastor Ahn merupakan seorang eksorsis, kemudian bertemu dengan Yong Hoo yang ia yakini memiliki kemampuan khusus untuk menjadi seorang eksorsis.  Di Film ini, juga ada Pastor Choi (Choi Woo Shik) yang ingin menjadi exorcist, sempat menyerah karena tidak kuat saat melawan roh  jahat bersama Pastur Ahn, namun akhirnya ia kembali saat berusaha menyembuhkan  Pastor Ahn yang terluka karena pengaruh ilmu hitam Ji Shin.





Intermezzo:  Choi telah tobat dari Parasite 😂 kemudian beralih jadi Pastor taat yang ingin menjadi pengusir setan (btw, film yang pernah dibintaingi  CHOI Woo Shik ini kenapa masuk horror dan thriller semua, Okja, Train to Busan, Parasite)

Oiya, film ini jadi ajang reuni si Park Seo Joon sama Choi Woo sik yang pernah main drama bareng di Fight My Way.

Kekuatan Tuhan Dan Simbol-simbol yang dekat dengan kehidupan Masyarakat kita


Dalam ilmu pengetahuan, kita mengenal Semiotika sebagai ilmu yang mempelajari tentang simbol-simbol baik dalam kehidupan, dalam sastra, maupun dalam film. Dalam film, simbol-simbol selalu digunakan dan dimunculkan sebagai penanda akan sesuatu hal yang ingin disampaikan oleh sang pembuat film.

Simbol salib yang diiringi dengan pembacaan mantra selalu dimunculkan dalam film ini selalu digunakan oleh Pastor Ahn saat pengusiran roh jahat. Merupakan tanda memohon pertolongan kepada Tuhan Yang Maha Esa. Hampir sama dengan budaya islam yang memohon perlindungan kepada Allah dengan membaca ayat-ayat suci al-qur’an.





Kemudian, simbol-simbol pemujaan setan yang dimunculkan dalam film ini mengingatkan kita pada hal-hal yang dekat sekali dengan kejadian yang ada di Indonesia. Seperti Ji Shin menggunakan boneka untuk menguasai tubuh manusia sehingga merasa sakit di seluruh tubuh korbannya, menangis darah, (di Indonesia kita mengenalnya sebagai santet),

Selain itu  menggunakan tumbal organ tubuh manusia dan anak-anak untuk mendapatkan senjata, menggunakan darah manusia dan hewan untuk ritual  pengorbanan agar tetap berjaya  Indonesia kita juga mengetahui ada hal-hal seperti itu, banyak burung gagak hitam. Di beberapa bagian dunia, burung gagak dianggap sebagai simbol kekuatan jahat, dan peliharaan seorang penyihir.

Di Indonesia  sendiri, gagak Hitam dianggap sebagai simbol kematian. Beberapa daerah di Indonesia percaya jika   mendengar suara burung gagak yang mengitari  rumah, maka akan ada anggota keluarga/kerabat yang meninggal.

Penggambaran Sosok Setan yang tidak jelas


Sebenarnya saya masih kurang mengerti wujud apa yang ingin ditampilkan pada cerita ini, saat sosok yang menjadi iblis. Ada yang seperti zombie (mengingatkan pada zombie di film  train to busan), ada yang seperti manusia laba-laba (dengan banyak kaki) yang menjalar masuk ke tubuh Yong Hoo saat tidur.

Di akhir cerita tokoh utama pemuja setan yang menusuk dirinya sendiri dengan dengan senjata yang mirip dengan Gading gajah. Tapi kemudian keluarnya balik malah jadi mirip manusia ikan (?) Kemudian setelah dikalahkan oleh Yong Hoo, jasadnya ditarik masuk sumur oleh setan yang keluar melalui sumur, setan bertangan seribu.(bagian ini juga nggak paham apa bentuknya)

Penutup

Terlepas dari semua itu, Inti dari film ini mengajarkan bahwa, seburuk apapun kisah atau nasib yang menimpa hidupmu, tetaplah percaya akan Tuhan. Tuhan selalu mengetahui apa yang menurutNya baik, tak terkecuali tentang hidup dan matinya seseorang. 

Tetap berfikir baik, agar hati  tidak mudah dikuasai iblis. Kekuatan baik, dapat mengalahkan segala kekuatan buruk. Dan semua agama mengajarkan kita untuk selalu berbuat baik dan percaya Tuhan. Karena Tuhan akan membantu sesuai yng menurutNya baik.
Oiya, film ini juga sebagai pengingat bahwa iblis dapat merupa menjadi apa saja, memanipulasi anak manusia dan juga dapat mengendalikan pikiran manusia.

ending film ini masih menggantung sih. Menurut informasi yang saya baca akan ada sekuel dari film ini. Ehe, semoga yang berikutnya ceritanya nggak kalah seru. Kalian udah pada nonton ya? Share di kolom komentar ya, pendapat kalian tentang film ini.


Rie agustina
Selain Suka Pantai, aku juga suka kamu :) Kunjungi Tulisan saya lainnya di Jurnalrieagustina.com

Related Posts

2 comments

  1. Aku udah nonton film The Divine Fury ini. Kalau aku nonton film ini karena film ini dibintangi oleh Park Seo Joon. Dan aku nonton film ini pas siang hari. Kalau malam hari nggak berani nonton soalnya aku takut nonton film horor atau misteri saat malam hari.

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih mbak, sama sebenernya. Haha aku nggak terlalu suka Thriller/horor. Tapi nonton karena ada Park SeO Joon sama Woo do Hwan yang main. Hehe

      Delete

Post a Comment